Saturday, February 02, 2008

bercermin


Ketika kita bercermin, maka kita akan melihat wajah. Wajah bukan hanya masalah bentuknya, tapi yang utama adalah sinarnya, bukan berarti wajah bisa bersinar, tetapi wajah bisa memancarkan aura. Wajah bisa menenteramkan, menyejukkan, ada yang menggelikan, menggelisahkan, dan menakutkan.
Senyuman juga bisa dilihat ketika bercermin. Senyum bengis, sinis, dan ramah.
Tak apa, kita intrsopeksi diri di depan cermin baik di kantor, rumah, atau Bali International Convention Center.
Kadang kita malas untuk bercermin karena ditunggu orang yang sudah masuk jadwal schedule.
Kadang kita juga ingin selalu bercermin ketika ada cewek cantik yang ditaksir, namun setelah gagal, malas untuk melihat cermin kita.
Namun, bagi orang necis, cermin adalah kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan.

Dalam wikidpedia, Cermin adalah permukaan memantul yang cukup licin untuk membentuk imej. Cermin dikenali ramai sebagai sejenis benda yang boleh memantulkan cahaya ataupun bayang-bayang.
Cermin di laman.Cermin awal terdiri daripada kepingan atau helaian logam digilap, biasanya logam perak atau tembaga apabila imej yang dipantuklan kembali adalah untuk dilihat (seperti perapian diri) tetapi juga dari logam lain apabila hanya penumpuan cahaya terbias yang diperlukan.
Kebanyakan cermin moden terdiri daripada lapisan nipis aluminium disalut pada kepingan kaca. Ia adalah sepuh belakang, di mana permukaan memantul dilihat melalui kepingan kaca; ini menjadikan cermin tahan, tetapi mengurangkan kualiti cermin kerana tambahan biasan permukaan depan kaca. Cermin seperti ini membalikkan sekitar 80% daripada cahaya tuju. "Bahagian belakang" cermin sering dicat hitam sepenuhnya untuk melindung logam dari hakisan.
Cerita tentang cermin:
Di Jerman, koran Bild menempelkan banyak cermin di atas urinoir toilet pria. Cermin ini ditempeli tulisan “nothing is harder than the truth.” Pesan ini agak menohok untuk para pria yang tidak percaya akan realita.
HSBC pernah mengkombinasikan media billboard dengan cermin. Sebuah billboard bergambarkan mobil dengan bagian atasnya ditempeli cermin, sehingga setiap orang yang lewat di depannya akan terlihat sedang duduk di balik setir mobil. Idenya sangat kreatif, dan dilengkapi tagline yang tepat, “stop dreaming, start driving.”
Masih ingat masa kecil dulu? Saat kita bermain serutan dengan cermin di baliknya, lalu serutan itu ditempelkan di sepatu kita, untuk melihat bagian dalam rok teman-teman perempuan kita. Ide itu diadaptasi oleh Playboy, untuk mempromosikan game Playboy The Mansion mereka. Cermin ditempelkan di beberapa titik masuk pertokoan.

No comments: