Wednesday, October 12, 2011

PM Mesir Didesak Mengundurkan Diri

KAIRO – Pemerintah Mesir kemarin memulai penyelidikan terhadap kerusuhan yang menyebabkan 25 orang tewas. Langkah itu diputuskan di tengah kemarahan warga terhadap dewan militer yang berkuasa dan seruan agar perdana menteri mengundurkan diri.

Dewan Militer Angkatan Bersenjata yang telah meminta Perdana Menteri (PM) Essam Sharaf agar secepatnya membentuk panel pencari fakta untuk menginvestigasi kerusuhan yang berlangsung pada Minggu (9/10) lalu. Sebanyak 25 orang tewas, sebagian besar adalah penganut Kristen Koptik dan lebih dari 300 orang terluka.

Para penyidik militer telah menginterogasi 25 orang yang dituduh terlibat dalam kerusuhan itu. Namun, belum ada langkah menyelidiki petugas yang menangani kerusuhan. Para pemimpin politik dan agama pada Senin (10/10) menggelar pertemuan untuk menyelesaikan krisis.Mereka khawatir kerusuhan bakal meluas ke seluruh penjuru Mesir dan mengancam pemerintahan transisi setelah tumbangnya Husni Mubarak.

Pemantau Hak Asasi Manusia (HRW) yang berbasis di New York, Amerika Serikat, menyerukan penyelidikan yang jujur, menyeluruh, dan imparsial. “Penyidikan harus spesifik untuk mengungkap pembunuhan sedikitnya 17 demonstran Kristen Koptik yang disebabkan kendaraan militer,” demikian keterangan HRW, dikutip AFP. Mereka juga menyerukan pemeriksaan terhadap militer dan polisi yang menangani kerusuhan.

Harian independen Al- Masry Al-Youmkemarin menyerukan pengunduran diri PM Mesir.“Negara telah kehilangan keseimbangan. Rezim saat ini berada di ujung kehancuran. Pemerintahan Sharaf tidak memiliki kredibilitas. Semuanya tinggal mengatakan bahwa Sharaf seharusnya mengundurkan diri,”ujar koran itu. Kemudian, Partai Wafd juga mengungkapkan pandangan yang sama. “Setelah semua yang terjadi, kita dapat mengatakan bahwa dia tidak dapat menjalankan tugas sebagai PM Mesir dan dia harus mundur,” papar mereka. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/435079/

No comments: