Thursday, January 20, 2011

Makna Referensial dan Makna Organisasional dalam Penerjemahan

Ketika kita mendengar kata kursi, yang terbayang dalam pikiran kita adalah sebuah tempat untuk duduk, terbuat dari kayu atau lainnya. Kita menyebut benda itu kursi karena orang orang mengatakannya demikian. Kata kursi mengacu pada benda pada pengalaman sehari-hari kita, maka dari itu kita sebut makna acuan/referensial. Ini merupakan jenis makna yang paling pokok dan menjadi acuan sebuah kata sebelum kita menghubungkannya dengan makna-makna yang lain. Beberapa pakar lain, seperti Nababan dan suryawinata, menyebut ini dengan nama makna leksikal atau makna seperti yang tertera di dalam kamus. Makna referensial atau leksikal bersifat mandiri. Artinya, makna referensial atau leksikal bersifat individual yang membedakannya dengan kata lain seperti yang disampaikan Zgusta dalam Baker (1992:12) bahwa setiap kata atau unit leksikal mempunyai sesuatu yang bersifat individual yang membuatnya berbeda dengan kata lain dan makna leksikallah yang merupakan perangkat individual yang paling outstanding dari sebuah kata.

Makna referensial disusun kedalam sebuah struktur semantic. Bundelan informasi ini dikemas dan kemudian bersama dengan unsure-unsur leksikal lain disusun untum membentuk sebuah struktur yang lebih besar. Ini bisa dari sebuah kata monomorphemic menjadi kata lain yang polymorphemic misalnya ‘besar’ menjadi membesar atau dari sebuah kata menjadi frasa, klause kalimat dan seterusnya. Ketika sebuah unit leksikal kemudian diletakan kedalam sebuah struktur gramatikal yang lebih besar maka timbulah makna gramatikal atau makna organisasional. Sperti yang di sampaikan oleh suryawnata (2003) bahwa makna gramatikal adalah makna yang yang diperoleh dari bentukan, atau susunan atau urutan kata dalam frasa atau kalimat.

Makna gramatikal atau organisasional juga menentukan acuan sebuah kata pada sebuah kalimat. Makna ini bisa ditandai denga deictic, pengulangan, pengelompokan atau perangkat lain pada struktur gramatikal sebuah tekx (Larson, 1982: 37). Dari dua proposisi Marry peeled an apple dan Marry ate an apple, kita bias membuat beberapa pernyataan sekaligus. Bila yang kita maksud hanya ada satu Marry dan satu apel, kita akan menyusunya menjadi: Marry peeled an apple and then she ate it. Penggunaan pronominal she dan it menunjukan bahwa hanya ada satu Marry dan satu apel. Tapi bila yang kita maksud ada satu Marry dan dua apel yang berbeda kita myesunnya sebagai berikut; Marry peeled an apple but she ate another one. Demikian juga apabila yang kita maksud ada dua Marry dan satu apel, maka kita menyusunnya menjadi: Marry peeled an apple and then the other Marry ate it. (Larson, 1984:37)

No comments: