Monday, May 26, 2008
Memetik Daun Teh di Puncak
Teh, siapa yang tak tahu. tapi, jarang juga para penikmat teh itu bisa menikmati indahnya kebun teh. beruntung, aku yang tidak menjadi penikmati sejati teh, bermain ke puncak, dan menikmati indahnya pemandangan kebun teh.
hamparan hijau yang di puncak bogor, benar-benar menyejukkan mata. maklum, kesehatian duduk di depan komputer dan melototin huruf demi huruf, melihat kebun teh di depan, seperti ada surga di depan mata.
langsung, aku pinggirkan sepeda motorku, menuju kebun teh. berlagak narsis, aku beraksi, dijepret, temanku vivi. tukang parkir dan dua pasang kekasih yang lagi kencang sempat memandang sinis, kok narsis banget.
bagiku, itu pengalaman baru, maklum setelah lama perjalanan lebih dari tiga jam lamanya dari jakarta, aku bisa melihat sesuatu yang baru dan tidak bisa ditemui dengan mudah di jakarta. indahnya laut, eksotisnya pegunungan, dan gemulainya pemandangan sudah aku rasakan. tapi, kebun teh puncak benar-benar menawarkan sesuatu yang beda.
beberapa kritik
kebun teh di puncak tidak dikelola dengan baik. hanya ada beberapa kebun teh saja yang dikelola profesional, seperti agro mas. sebenarnya, masih banyak potensi yang bisa digali dari kebuh di puncak. kebun teh layak menjadi wisata eksklusif jika dikemas dengan baik. dengan sentuhan dan polesan untuk mengemas kebun teh menjadi wisata agro. modal memang menjadi kendala utama, sudah seharusnya pemerintah turun tangan membantu petani teh. mereka ingin maju, tapi banyak kendala yang menghadang.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment