Salim : Nyong kenapa pake anarkhis, kok bukannya vandalis? Bukannya salah tempat kalo pake anarkhis?
Andika : Berita yuang mana? Hl sindo? Kalio berita nasional bukan urusanku. Perihal anarki. Anarchy: disorder. Kalo vandal: damaging public property. Bahasa jurnalisme cenderung po. Anarkhi lebih pop
Andika : ketakutan, tragedi, air mata tetap humanis. Perang,d emo, phk, semuanya tragedi. Bahkan iran luncurkan satelit ciptakan ketakutan bai as dan sekutunya.
Salim : Teroris diberitakan oleh teroris
Andika : menerbarkan teror... mendebarkan.. bikin ketagihan. Korban teroris pun tahu siapa sebenarnay teroris sebenarnya.. yaitu dirinya sendiri.
Salim : Huahaha. Dadi sugi kyk Suzana
Andika : Semua peluang dikendalikan kapitalis. Tak mau ikut arus, ya jadi penonton setia.
Salim : Kapitalis bangkrut bolak balik…wes pailit. Sing ono cm wong serakah lan amoral..ora melu amoral ga mesti dadi penonton.
Andika : amoral:tidak bermoral, susah bangat defenisi moral. Kalo anorma lebih mudah acuannya.
Salim : Yo anggepen ngonolah..sak karepei sing ngartikne. Anorma, bejat menyimpang. Tap semua merujuk pada realitas yang sama
Andika : terus normalnya gmn? Pernah mbahku bercerita, ga perlu merantau, berjuang hya demi hidup kalo tak menemukan arti kehidupan. Tinggal di desa, jadi guru, gurus sawah. Aq geleng kepala
Salim : Yo nek durung ketemeu yo dilakoni. Podho karo omongan: Ngluyur nangdi2 nek pikiran gak mbuka yo orang ngerti opo2. Mending dadi wong lumpuh, buta, bisu dan tuli
No comments:
Post a Comment