Bahasa non verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang sering digunakan dalam presentasi, dimana penyampaiannya bukan dengan kata-kata ataupun suara tetapi melalui gerakan-gerakan anggota tubuh yang sering dikenal dengan istilah bahasa isyarat atau body language. Selain itu juga, penggunaan bahasa non verbal dapat melalui kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan penggunaan simbol-simbol.
Menurut Drs. Agus M. Hardjana, M.Sc., Ed. menyatakan bahwa: “Komunikasi non verbal yaitu komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk non verbal, tanpa kata-kata”.
Sedangkan menurut Atep Adya Barata mengemukakan bahwa: “Komunikasi non verbal yaitu komunikasi yang diungkapkan melalui pakaian dan setiap kategori benda lainnya (the object language), komunikasi dengan gerak (gesture) sebagai sinyal (sign language), dan komunikasi dengan tindakan atau gerakan tubuh (action language).
Dalam kehidupan sehari-hari penggunaan bahasa non verbal sering digunakan oleh seseorang, seperti:
• Menganggukan kepala yang berarti setuju,
• Menggelengkan kepala yang berarti tidak setuju,
• Melambaikan tangan kepada orang lain, yang berarti seseorang tersebut sedang memanggilnya untuk datang kemari,
• Menunjukkan jari kepada orang lain diikuti dengan warna muka merah, berarti ia sedang marah,
• Gambar pria dan wanita di sebuah toilet, berarti seseorang boleh masuk sesuai dengan jenisnya.
Bentuk Komunikasi Non Verbal
Bentuk-bentuk komunikasi non verbal terdiri dari tujuh macam yaitu:
a. Komunikasi visual
Komunikasi visual merupakan salah satu bentuk komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan berupa gambar-gambar, grafik-grafik, lambang-lambang, atau simbol-simbol.
Dengan menggunakan gambar-gambar yang relevan, dan penggunaan warna yang tepat, serta bentuk yang unik akan membantu mendapat perhatian pendengar. Dibanding dengan hanya mengucapkan kata-kata saja, penggunaan komunikasi visual ini akan lebih cepat dalam pemrosesan informasi kepada para pendengar.
b. Komunikasi sentuhan
Ilmu yang mempelajari tentang sentuhan dalam komunikasi non verbal sering disebut Haptik. Sebagai contoh: bersalaman, pukulan, mengelus-ngelus, sentuhan di punggung dan lain sebagainya merupakan salah satu bentuk komunikasi yang menyampaikan suatu maksud/tujuan tertentu dari orang yang menyentuhnya.
c. Komunikasi gerakan tubuh
Kinesik atau gerakan tubuh merupakan bentuk komunikasi non verbal, seperti, melakukan kontak mata, ekspresi wajah, isyarat dan sikap tubuh. Gerakan tubuh digunakan untuk menggantikan suatu kata yang diucapkan. Dengan gerakan tubuh, seseorang dapat mengetahui informasi yang disampaikan tanpa harus mengucapkan suatu kata. Seperti menganggukan kepala berarti setuju.
d. Komunikasi lingkungan
Lingkungan dapat memiliki pesan tertentu bagi orang yang melihat atau merasakannya. Contoh: jarak, ruang, temperatur dan warna. Ketika seseorang menyebutkan bahwa ”jaraknya sangat jauh”, ”ruangan ini kotor”, ”lingkungannya panas” dan lain-lain, berarti seseorang tersebut menyatakan demikian karena atas dasar penglihatan dan perasaan kepada lingkungan tersebut.
e. Komunikasi penciuman
Komunikasi penciuman merupakan salah satu bentuk komunikasi dimana penyampaian suatu pesan/informasi melalui aroma yang dapat dihirup oleh indera penciuman. Misalnya aroma parfum bulgari, seseorang tidak akan memahami bahwa parfum tersebut termasuk parfum bulgari apabila ia hanya menciumnya sekali.
f. Komunikasi penampilan
Seseorang yang memakai pakaian yang rapi atau dapat dikatakan penampilan yang menarik, sehingga mencerminkan kepribadiannya. Hal ini merupakan bentuk komunikasi yang menyampaikan pesan kepada orang yang melihatnya. Tetapi orang akan menerima pesan berupa tanggapan yang negatif apabila penampilannya buruk (pakaian tidak rapih, kotor dan lain-lain).
g. Komunikasi citrasa
Komunikasi citrasa merupakan salah satu bentuk komunikasi, dimana penyampaian suatu pesan/informasi melalui citrasa dari suatu makanan atau minuman. Seseorang tidak akan mengatakan bahwa suatu makanan/minuman memiliki rasa enak, manis, lezat dan lain-lain, apabila makanan tersebut telah memakan/meminumnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa citrasa dari makanan/minuman tadi menyampaiakan suatu maksud atau makna.
Hal yang menarik dari komunikasi nonverbal adalah studi Albert Mahrabian tahun 1971. Berdasarkan hasil studinya, dia menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan dari pembicaran orang, hanya 7 persen berasal dari bahasa verbal, 38 persen dari kejelasan suara dan 55 persen dari ekspresi muka. Menurut Ray L. Birdwhistell (Deddy Mulyana, 2005:316) mengatakan bahwa 65 persen dari komunikasi tatap muka adalah nonverbal. Betapa pentingnya komunikasi nonverbal diterapkan oleh Tutor dalam penyajian materi pelajaran di dalam kelas, terkait dengan peningkatan motivasi belajar siswa. Dalam komunikasi ini akan dapat meyakinkan dengan menggunakan beberapa isyarat sesuai dengan materi yang diajarkan, menunjukkan keterlibatan emosi yang tidak bisa diucapkan dengan kata-kata, serta melengkapi ucapan yang dirasakan belum sempurna.
Klasifikai komunikasi nonverbal menurut Redi Panuju (2000:52) bisa berbentuk isyarat tangan, gerakan kepala, postur tubuh dan posisi kaki, ekspresi wajah, tatapan muka, sentuhan, parabahasa, penampilan fisik, bau-bauan, orientasi ruang dan jarak pribadi.
Isyarat tangan maksudnya adalah gerakan tangan yang digunakan Tutor waktu mengajar, gerakan kepala termasuk anggukan dan juga gelengan kepala, postur tubuh dan posisi kaki dapat digunakan untuk menunjukkan intensitas dan minat dalam menyajikan materi pelajaran di kelas.
Sentuhan diantaranya meliputi fungsi professional dan sosial penuh kesopanan seperti berjabat tangan, menepuk punggung atau bahu. Menurut Hasibuan (1985:59) guru dapat menyatakan penghargaan pada siswa seperti menepuk pundak siswa atau juga mengangkat tangan siswa. Seringkali untuk siswa yang masih kecil, guru mengusap rambut kepala. Namun dalam memberikan sentuhan perlu selektif dan hati-hati.
Parabahasa diantaranya meliputi intensitas suara, intonasi. Hal ini dalam mengajar merupakan factor yang penting terlebih dalam pengajaran bahasa inggris. Menurut Sri Haryani (2000:290) suara adalah bawaan sejak lahir untuk dapat dengan baik harus berlatih. Latihan disini mencakup bagaimana mengeluarkan suara dengan jelas, tidak monoton dengan memperhatikan tekanan suara yang tepat.
Penampilan fisik, meliputi busana yang dipakai saat Tutor berdiri di depan kelas menyampaikan materi pelajaran, karena cara berpakaian dan penampilan seseorang akan menunjukkan tingkat kredibilitas seseorang yang akan dinilai oleh yang melihatnya.
Sejalan dengan hal diatas, Mulyana (2005:366) mengatakan bahwa komunikasi nonverbal akan memberikan kesan positif bagi seseorang. Demikian juga diam sesaat atau kesenyapan akan dapat meminta perhatian atau memberikan kesempatan kepada warga belajar untuk berpikir serta memperhatikan kepada Tutor.
diolah dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment