Thursday, January 05, 2006

Jangan Panik Ada Formalin!

BAGAIMANA MENYIKAPINYA?

1. Tenang

Meskipun harus waspada, hendaknya jangan lantas menjadi paranoid, alias curigaan. "Tidak perlu lah sampai harus emoh memakai perangkat melamin sama sekali. Itu namanya paranoid. Lagipula, tidak semua wadah melamin mengandung formalin berlebihan, bukan?" kata Bambang. Yang penting, menurutnya, konsumen harus jeli dengan memperhatikan kualitas barang serta harganya. "Kalau produknya mudah sekali pudar atau kusam, itu berarti bahannya banyak yang terkikis. Produk seperti ini perlu dihindari."

2. Dingin

Jika tidak yakin akan kualitas produk melamin yang Anda punya, sebaiknya jangan gunakan piranti makan tersebut untuk makanan serta minuman panas. "Untuk makanan dingin, sih, aman-aman saja, karena formalin yang sudah membentuk polimer sulit untuk terurai. Kalaupun terurai, pasti tidak 100 persen," papar Bambang.

3. Cermat

Dalam mengonsumsi bahan makanan, pilihlah yang tidak mengandung formalin. "Kalau tahu tahan sampai berhari-hari, diduga keras mengandung formalin," ujar Bambang. Menurut situs WHO (lembaga PBB yang khusus menangani kesehatan), sebetulnya, makanan yang mengandung formalin memiliki bau yang khas, sehingga bisa dideteksi oleh orang awam sekalipun.

4. Pengawet Lain

Sebisanya, hindari penggunaan formalin sebagai bahan pengawet. "Jika bisa diganti dengan pengawet lain, itu lebih baik," saran Bambang. (Tabloid Nova)
www.kompas.com

Awas formalin

Tips memilih tahu

Tahu yang mengandung formalin dapat ditandai dengan:

Semakin tinggi kandungan formalin, maka tercium bau obat yang semakin menyengat; sedangkan tahu tidak berformalin akan tercium bau protein kedelai yang khas;
Tahu yang berformalin mempunyai sifat membal (jika ditekan terasa sangat kenyal), sedangkan tahu tak berformalin jika ditekan akan hancur;
Tahu berformalin akan tahan lama, sedangkan yang tak berformalin paling hanya tahan satu dua hari.
Tahu yang memakai pewarna buatan dapat ditandai dengan cara melihat penampakannya. Jika tahu memakai pewarna buatan, warnanya sangat homogen/seragam dan penampakan mengilap. Sedangkan jika memakai pewarna kunyit, warnanya cenderung lebih buram (tidak cerah). Jika kita potong tahunya, maka akan kelihatan bagian dalamnya warnanya tidak homogen/seragam. Bahkan, ada sebagian masih berwarna putih.*
www.kompas.com